Advertisement

Senin, 22 Mei 2017

Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan

Hasil gambar untuk kerajinan logam teknik tekan
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam dengan cara ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, dapat digunakan bambu ataupun kayu.
Prosedur pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan dapat digambarkan pada diagram berikut ini.
      1. Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Merancang sering kita kenal dengan istilah “desain”. Jadi, dalam hal ini, desain sebagai gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk. Pembuatan desain karya kerajinan logam dengan teknik ukir tekan ini dapat menggunakan bahan kertas tipis dengan alat pensil.

      2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir tekan harus diperhatikan, baik dari jenis logam ataupun dari kualitasnya. karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat. Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan dengan teknik ukir tekan adalah plat tembaga. Untuk memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat tembaga dengan ukuran 0,2 mm. Apabila didaerah kamu tidak ditemukan plat tembaga, kamu dapat menggunakan alternatif bahan lainnya.
Adapun bahan finishing yang digunakan untuk teknik tekan ini adalah SN dan H2 SO4. Bahan tersebut dapat dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.

      3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a. Mistar
b. Palu kayu berujung paku
c. Satu set alat ukir tekan
d. Gunting
e. Pensil
f. Landasan/Spons
g. Pinset
h. Pembentuk sudetan besar
i. Pembentuk sudetan kecil
j. Pembentuk penguku.

4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan antara lain seperti gambar berikut.
a.  Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b.  Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari kotoran logam pada saat kerja ukir tekan.
c.  Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai sepatu agar terhindar dari kecelakaan kerja.
d.  Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukanfinishing dengan menggunakan bahan kimia.
e.  Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, dan finishing.
f.   Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja.
g.  Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada tempatnya.

5. Proses Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kerja ukir tekan.
     a.      Penyiapan Bahan
     b.      Penyiapan Alat
     c.      Membuat Rancangan atau Gambar
     d.      Menempel Pola Pada Papan yang Telah Disiapkan
     e.      Membuat Garis-Garis Out Line
     f.      Proses Pencembungan
     g.      Membuat Teksture
     h.      Finishing


Macam - Macam Teknik Dalam Pembuatan Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan bahan keras 
Dalam pembuatan kerajinan bahan keras pastinya terdapat teknik - teknik. Taukah kalian tentang teknik - teknik itu? Kali ini kita akan membahas "Macam - Macam Teknik Dalam Pembuatan Kerajinan Bahan Keras".
1.  Teknik Cor
       Teknik ini sudah ada sejak zaman perunggu. Di gunakan untuk mencetak gending perunggu, kapak, bejana dan perhiasan. Teknik cor di bedakan menjadi 2 macam yaitu :

   a. Teknik Tuang Berulang (bivalve)
        Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat di pakai berulang kali, Sesuai kebutuhan. Teknik ini di gunakan untuk mencetak bentuk atau hiasan benda sederhana.

 b. Teknik Tuang Sekali Pakai
       Di gunakan untuk mencetak hiasan yang lebih rumit. Teknikini di awali dengan membuat model dengan tanah liat dan di lapisi lilin. Kemudian menuangkan perunggu di dalamnya. Setelah perunggu dingin cetakan dapat di pecah.

2. Teknik Etsa
       Kata etsa berasal dari bahasa Jerman yang berarti berkorosi atau berkarat. Teknik ini di lakukan dengan merendam benda di dalam larutan asam. Tujuanya untuk melarutkan sebagian dari permukaan benda yang akan di bentuk.

3.  Teknik Ukir
        Merupakan teknik yang sudah di kenal sejak zaman batu muda. Pada saat itu benda benda di rumah tangga di beri ukiran, misalnya gerabah atau kayu. Motif ukirannya : Zig-zag, segitiga, garis, lingkaran dan tumpal.

4.  Teknik Ukir Tekan
       Merupakan teknik membuat hiasan di atas plat logam tipis dengan ketebalan 0,2 mm untuk plat kuningan dan 0,4 mm untuk plat logam tembaga. Teknik ini di lakukan dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk motif yang di inginkan.

5.  Teknik Bubut
       Teknik ini memerlukan alat pemotong , mengiris dan menyayat untuk membentuk benda yaitu pahat bubut. Contoh kerajinan ini adalah vas bunga dari kayu, asbak kayu,dll.

6. Teknik Anyam
       Teknik ini di lakukan dengan cara menyilang-nyilangkan atau menumpang tindihkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras yang dapat menggunakan teknik anyam di antaranya : bambu, rotan , dan plastik.


Sumber :              http://www.berbagiilmu.id/2016/04/macam-macam-teknik-dalam-pembuatan.html

Motif ragam hias pada kerajinan bahan keras

Hasil gambar untuk motif realis
Selanjutnya kita akan membahas motif ragam hias pada kerajinan bahan keras, Ragam hias nusantara memiliki perbedaan seperti pada motifnya tapi ada persamaan yang dimiliki oleh kerajinan nusantara seperti jenis, motif hias, pola susunan, pewaarnaan dan lain-lain. sedangan ada beberapa motif yang banyak digunakan untuk menghias antara lain:

a. Motif realis
Merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat nyata, seperti tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk matahari dan lain-lain. 

b. motif abstrak
motif abstrak adalah motif yang tidak jelas dengan objek apa yang diterapkan pada motifnya, disisi lain motif ini menggunakan bentuk bebas.

c. motif dekoratif
suatu motif  dengan  tujuan memperindah objek benda yang akan di gambar dalam motifnya. motif ini memodifikasi bentuk alam dengan seindah mungkin tapi tanpa mengubah bentuk aslinya.

d. Motif geomatris
Merupakan motif yang mempunyai bentuk  teratus dan dapat di ukur dengan alat ukur seperti penggaris. Contohnya adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.


Sumber :        http://wapzandroid.blogspot.co.id/2016/01/materi-produk-kerajinan-bahan-keras.html

Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin, diantaranya adalah:

1.Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga sampai ke tangan pengguna.
2.Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3.Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras dapat digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat pada pack produk tersebut.
4.Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk berdasarkan kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.
5.Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di dalam produk.
Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun produk berbahaya seperti air keras, gas beracun, dll.
Ataupun produk yang bisa memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik tentunya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6.Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap yang mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan keras pada botol.
7.Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8.Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9.Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Sumber :         https://ramesiamesin.com/manfaat-kemasan-produk-kerajinan-bahan-keras/

Kerajinan Bahan Keras dari Indonesia

Kerajinan Arca
Daerah : Magelang, Yogyakarta, Bali
Bahan : Batu adhesit, batu kali
Kerajinan Arca Yogyakarta
Foto oleh Pesisiran Kidul Photography
Wayang Kulit
Daerah : Yogyakarta
Bahan : Kulit Sapi atau kulit domba
Kerajinan-Wayang-Kulit
Kipas Kayu Cendana Bali

Daerah : Bali
Bahan : Kayu Cendana
Kipas Kayu Cendana
Topeng Barong

Daerah : Bali
Bahan : Kayu, cat, tali sebagai rambut
Topeng Barong
Foto dari Detik

Kerajinan Kayu Pigura Bali dan Jepara
Daerah : Bali, Jepara
Bahan : Kayu
Kerajinan Daerah Jepara: Pigura
Foto dari Alex Aviera Furniture

Sumber :             http://www.kerajinan.id/2528/kerajinan-daerah.html

Salah Satu Contoh Pembuatan Kerajinan Bahan Keras

Cara Membuat Gelas dari Bambu

Salah satu kerajinan tangan dari bambu yang bisa anda buat adalah gelas, bagaimana cara membuatnya? Anda penasaran? Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan kerajinan tangan berupa gelas dari bambu.
cara membuat kerajinan dari bambu
Cara Membuat:
  1. Pertama, ambil bambu yang sudah tua dan keringkan.
  2. Langkah kedua adalah ambil bambu yang sudah dijemur selama beberapa hari, dan pastikan bahwa bambu tersebut tidak mengempes karena terlalu muda.
  3. Ambil bagian bawah bambu yang terdapat kukunya atau biasa disebut dengan cincin pemisah bambu.
  4. Potong bambu dengan ukuran gelas yang ingin anda buat, jadi ukur tingginya terlebih dahulu.
  5. Setelah dipotong, anda akan mendapatkan bambu yang hampir mirip dengan gelas.
  6. Langkah selanjutnya adalah anda amplas atau haluskan bagian luar bambu agar anda bisa mengecatnya nanti.
  7. Setelah halus, anda ukir bambu tersebut dengan bentuk yang anda inginkan, misalnya beri ukiran bunga di sampingnya, atau anda bisa memberikan ukiran di bagian mulut bambu tersebut.
  8. Setelah itu anda ambil cat dan gambarlah apapun yang anda inginkan.
  9. Anda juga bisa menambahkan mata, hidung, hingga alis di bagian tengah gelas mug jika memang anda ingin menghiasnya menjadi lebih lucu.
  10. Tambahkan syal atau semacamnya agar hiasan nya benar-benar terasa.
  11. Untuk bagian dalam nya juga harus anda haluskan agar lebih indah.
  12. Anda bisa mengecatnya juga.
  13. Jika mug sudah siap, anda bisa menggunakan nya sebagai hiasan di rumah atau anda bisa menjualnya di toko oleh-oleh. Selain itu mug dari bambu ini juga bisa anda gunakan sebagai tempat minum anda.

Sumber :        http://www.rumahmesin.com/cara-membuat-kerajinan-dari-bambu/

Unsur Kerajinan Bahan Keras

       Dalam perkembanganya produk, kerajinan tidak dapat melepaskan diri dari unsur-unsur seni pada umumnya.  Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama. Maka, karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi: kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika).

1. Unsur Estetika
     Pengertian unsur estetika adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Pengertian unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.  Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperolah ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.  

      Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki 4 prinsip yaitu :
  •  kesatuan (unity),
  • keselarasan (harmoni), 
  • keseimbangan (balance), 
  • dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, bahagia, nikmat, agung, ataupun rasa senang.

2. Unsur Ergonomis
     Pengertian unsur ergonomis pada produk kerajinan aspek fungsi menepati porsi utama atau karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Maka karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis.  Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :
  1. Keamanan (security) adalah jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut. Setiap produk kerajinan tidak semuanya aman digunakan. Maka dari itu sebelum kita membeli suatu kerajinan kita harus memilih-milih produk kerajinan yang aman dan efisien untuk digunakan, serta kerajinan tersebut tidak gampang rusak.
  2. Kenyamanan (comfortable) adalah kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
  3. Keluwesan (flexibility) adalah keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap atau pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk kerajinan terap atau pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaanya.



Sumber :              http://alfionitaluthfi.blogspot.co.id/2017/04/unsur-estetika-dan-ergonomis-produk.html